Dengan basis masa
yang semakin berkembang, seharusnya manajemen yang menaungi produk ini harusnya
sudah belajar banyak dan lebih cerdas serta kreatif dalam memelihara basis
masa utamanya. Ya, gue ngomongin dunia Idoling yang belakangan
jadi hobby gue. Karena semakin banyak isu-isu miring, baik dari member,
fans, maupun pihak manajemen, dan ketidak becusan pihak manajemen dalam
men-servis fans nya yang tercermin dari beberapa event terakhir yang gue ikutin
dan dengan banyak gempa-gempa berskala kecil yang sedang mengguncang mereka
saat ini, lebih baik kita melihat sedikit ke belakang untuk berlari lagi menyongsong
masa depan #cieelaah. Ini bukan tulisan gue semua si, tapi repost dari
blog orang yang pernah udah share ni tulisan. Bukan apa-apa, gue nge-share
lagi ini buat bagi-bagi info aja, buat semua, buat fans yang udah dari
awal, ato yang baru, ato bahkan untuk fans instan maupun karbitan di luar sana.
Karena beberapa waktu
terakhir, semakin banyak tingkah lagu norak bin imbisil yang dilakukan oleh
fans, entah asli entah oknum, dan gue belum ada ide buat nulis apa gitu jadi
inilah jadinya.
Yes… karena ini hobby
buat gue, dan tujuan gue cuman untuk memuaskan aja, gue ambil zona aman aja.
Apa sih zona aman?
Ya, yang aman, yang
terbebas dari isu ato informasi yang bisa mengganggu keasyikan gue buat ngidol.
Karena gue pernah sekali-sekali ngintip gimana dunia yang ada di dalam sana,
dunia dimana fans fanatik dan gak tau malu ngumpul, berbagi informasi, hujat
sana sini, ribut-ribut di media sosial which is nonsense buat gue dan
gak membawa solusi, karena endingnya cuma mengumbar berita dan tuding
sana-sini dari sumber yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Oke kembali
lagi, dunia di dalam sana yang dipenuhi fans fanatik garis keras dan juga
oknum-oknum yang suka kompor dan meramaikan suasana dan berpotensi besar mengganggu
kesenangan, beuh… gila, ganas abis di dalam sana, salng tebas sana sini,
informasi sampah sekecil apapun bakal bisa merembet kemana-mana.dan bagi gue,
itu gak asik banget. Makanya gue hanya ada di perairan dangkal, yang gak dalam
dalam amat, tapi juga gak di pinggir-pinggir juga. Karena kalo terlalu minggir
jatohnya nanggung basahnya gitu, kalo terlalu dalam juga itu tadi, sulit
bernafas akhirnya asiknya ilang.
Sekali lagi ya, ini
cuma hobby, buat gue, yang gue cari cuma kepuasan. Kalo ada potensi yang bikin
gak asik, gue bakal menghindar. Terlepas dari ini adalah bisnis dan endingnya
bakal materi yang jadi parameter, gue ikutin aja aturan awal buat ngidol ini.
Gue bakal dukung Oshi gue selama mereka berkreasi di produk ini, karena itulah
cara bermain disini.
Manusia emang makhluk
yang tidak akan pernah merasa puas, udah dikasi bidadari-bidadari dari
kahyangan ini, udah dikassi kesempatan buat ketemu tiap hari bahkan ada event
khusus buat kita untuk ketemu dan ngobrol, sebuah servis yang tidak bisa kita
dapatkan dari produk-produk lain yang sejenis. Masih ada aja oknum yang merusak
suasana, buat gue si kita masuk ke arena permainan ini ya karena mereka disini,
bukan karena masa lalu mereka yang gimana-gimana. Manusia bukan makhuk yang
sempurna, kelar si masalah kalo kena excuse yang itu, tapi bukan itu
intinya. Mereka ini gadis-gadis remaja yang baru beranjak gede, yang kalau
dilihat dari siklus hidupnya ni, mereka lagi alay-alaynya, proses terpenting
dari hidup manusia sebelum menuju kedewasaan. Tapi kan ada rule yang melarang
mereka untuk ini-itu? Ya udah si, itu cuma salah satu nilai penambah kegregetan
mereka sebagai idol grup. Karena menurut gue, Golden Rule yang di
elu-elu kan juga belum tentu dibawa dan diaplikasikan di sini, ini semua hanya
kesimpulan kita semua karena ini cabang dari negeri asalnya sono otamatis
Golden Rule juga otomatis bakal dibawa dan diaplikasikan disini. Karena menurut
pandangan kaca mata gue selam gue ngidol ini dan karena sedikitnya informasi
yang gue gali sebelum menulis ini, saat pertanyaan sensistif ini ditanyakan ke
member, jawaban mereka kebanyakan diplomatis. Ini hanya franchise dari
produk jadi yang perjuangan sebenarnya sudah dan hanya dirasakan oleh
member-member original yang sudah bekerja keras menjadikan produk ini
layak dijual seperti sekarang. Menurut gue lagi, gak bisa si kita telan mentah
dan implementai 100% semua dari produk asalnya, penyesuaiannya juga banyak
banget, lagi pula dari karakter dan latar belakang budaya bahan laku lokal ini
tidak bisa disamakan dengan bahan baku asli sana. Bahan baku hasil importnya
saja harus memiliki karakteristik lokal biar bisa diterima disini, lihat saja
bagaimana Haruka Nakagawa bisa begitu populer dibanding member tranferan yang
lain. Dia harus merubah karakteristiknya sesuai cita rasa lokal agar bisa
diterima disini. Budaya juga jelas-jelas beda, karena di negara aslinya
kualitas hidup seseorang dinilai dari apa yang bisa dia ciptakan dan berikan ke
dunia, kalo disini, orang yang sudah bisa menikahlah yang dianggap berhasil di
mata orang-orang disekitarnya. Apalagi mereka adalah bibit-bibit unggul dari
seluruh pelosok Indonesia, kalaupun mereka yang gak kepingin, gimana orang tua
mereka gak ketar-ketir jika harusnya membayangkan kehidupan anak-anak mereka
selapas dari JKT48 nanti.
Anyway, agaknya perjuangan
berat mereka selama ini masih belum dianggap cukup, dengan terus memaksa mereka
untuk tampil sempurna dan sesuai ekspetasi di mata fans kampret yang terus
menyebar dan bikin gak nyaman. Memang apa yang sudah mereka lakukan selama ini
belum bisa dijajarkan dengan apa yang sudah dilakukan oleh member-member original
yang sudah membuat produk ini layak dan pantas dipajang di etalase dunia
entertainment.
Sekali lagi, dengan
besarnya komunitas penikmat produk jepang di Indonesia, adaptasi dari produk
jadi ini dan belum adanya saingan untuk produk sejenis, bukan hal yang mustahil
memang jika mereka bisa laris manis di sini, dan harusnya bisa didukung dengan
manajeman yang mantab.
Okelah kalo begitu,
berikut sedikit informasi yang saya repost dari sini, sedikit sejarah singkat dari produk yang
lagi laris manis ini ketika pertama kali dibentuk hingga jadi produk yang siap
jual dan punya cabang di sini. Selamat menikmati. Oh iya, sebelum terlalu jauh,
tulisan kali ini agak panjang dan isinya cuma tulisan doang, jadi siapin dulu
cemilan buat menemani baca, dan santai aja bacanya hehehehe.. Enjoy!
Banyak fans 48family
saat ini, lebih spesifik, fans JKT yang masih tidak tahu/kurang tahu dengan
masa lalu AKB48 yang kelam. Jadi, mengutip dari sebuah sumber,
saya akan menceritakan (lebih tepatnya mentranslate) sejarah AKB48…
Awal mulanya
Ketika proyek ini
dimulai pertama kali, kira-kira sebanyak 7.924 gadis remaja dari seluruh Jepang
mendaftar untuk audisi pertama. Tidak ada promosi audisi saat itu tapi semua
itu karena nama Akimoto Yasushi yang menarik perhatian banyak pendaftar.
Bersama dengan kalimat “Aku ingin bertemu dengan kalian yang memiliki
kepribadian yang kuat” di poster audisi, hal ini menarik perhatian gadis-gadis
remaja yang tidak punya hubungan apapun dengan industri musik untuk berkumpul
di Akihabara Theater
Diantara para
pendaftar, ada Atsuko Maeda, yang sekarang menjadi artis yang terkenal seantero
Jepang. Saat itu dia masih seorang murid pendiam, memperhatikan pelajaran, yang
memiliki nilai yang biasa-biasa saja dan mungkin akan menjalani hidup normal
jika dia tidak melihat poster audisi. Atsuko sedang berjalan pulang dari
sekolah bersama ibunya ketika ia melihat poster audisi dan memutuskan untuk
mendaftar audisi. Ibunya melihat tindakan ini sebagai tindakan yang tidak biasa
dari anaknya, tapi satu keputusan ini akan mengubah kehidupan anak ini seumur
hidupnya.
Diakhir putaran
terakhir audisi, 24 gadis remaja telah dipilih untuk menjadi member Idol Group
ini. Mereka mulai pelajaran menari dan belajar bagaimana caranya menyanyi
sambil pergi ke sekolah setiap hari. Kebanyakan dari member-member ini sama
sekali tidak punya pengalaman dengan menyanyi dan menari sama sekali, dan
mereka hanya diberikan waktu 1 bulan untuk berlatih sehingga mereka bisa tampil
di hari pembukaan theater – 1 Desember 2005. Tapi karena pelatih tari mereka
merasa bahwa dengan kemampuan para member saat itu masih belum bisa tampil pada
tanggal 1 Desember, maka pembukaan theater ditunda seminggu menjadi hari dimana
mereka melakukan debut theater mereka, 8 Desember.
Di hari pembukaan, ada beberapa orang yang duduk di bawah stage untuk menonton penampilan mereka. Tapi, kebanyakan dari mereka adalah staff dan para official, jumlah penonton yang asli pada hari itu hanyalah 7 orang. Mulai dari hari itu, mereka perform di theater mereka setiap hari, termasuk di akhir minggu dengan harapan bahwa semakin banyak orang akan mengenal mereka. Mereka meneruskan performance mereka setiap hari meskipun ada saat dimana benar-benar tidak ada yang menonton mereka. Mereka bahkan mencoba memberikan tiket seharga 1000 yen secara cuma-cuma pada para pejalan kaki yang melintas tapi hampir tidak ada orang yang mengambilnya. Mereka bahkan mencoba tampil dua kali seminggu pada akhir minggu dengan harapan ini akan menaikkkan kesempatan untuk mendapat penonton, tapi ini hanya merupakan pengalaman menyakitkan bagi para member saat itu
Ini tidak berakhir
sampai di sini saja, ketika member-member merayakan Natal, natal
pertama mereka bersama dengan AKB, mereka diminta untuk tampil di stage. Penuh
dengan kebahagiaan, member-member mencoba membagikan flyer pada para pejalan
kaku, mencoba menarik mereka untuk menonton pertunjukan Natal mereka. Ini
adalah saat dimana mereka menyadari kenyataan pahit dari Masyarakat, kebanyakan
pejalan kaki tidak memperdulikan mereka. Beberapa orang mengambil flyer mereka,
melihatnya sebentar, lalu melemparkannya ke dalam tong sampah tepat di depan
member-member. Hal ini tentu saja menghancurkan hari member-member. Pada
akhirnya, tidak ada yang menonton, member-member merayakan Natal dengan sesame
member.
Pertanda dari Status
Quo
Meskipun
terombang-ambing di lautan tanpa harapan, secara perlahan mereka mulai mendapat
fans-fans setia yang selalu datang ke theater untuk menonton pertunjukan
mereka. 2 minggu setelah debut mereka, mereka mendapat fan letter yang pertama.
Secara garis besar, yang tertulis di fan letter itu adalah:
Kerja keras dan
ketidakmauan kalian untuk menyerah meskipun kalian ada di lingkungan yang keras
telah menyentuh hatiku. Ini menginspirasiku untuk bekerja keras dengan
pelajaranku juga
Memang benar tekad keras mereka-lah yang menyentuh hari banyak orang yang ada di sekitar Akihabara saat itu, terutama Otaku, AKB48 mulai mendapat perhatian dari ‘dunia bawah tanah’.
Dengan jumlah fans royal yang bertambah-tambah, yang mulai mendatangi theater setiap hari, perbedaan kepopuleran antar member mulai nampak. Di antara para member ada Itano Tomomi, yang selalu menari di pojok stage. Ada 2 pilar di theater, untuk melihat member favorit mereka lebih jelas, para fans biasanya akan menonton dari tengah. Sialnya bagi Tomomi Itano, ini berarti dia tidak akan dapat melihat para penonton dari sisi stage. Tapi sebagai salah satu anggota yang tampil di stage, dia harus terus menari dan melambaikan tangannya meskipun tidak ada orang didepannya. Di sebuah wawancara, Tomochin (julukan Itano Tomomi) berkata bahwa dia terus melambaikan tangannya dengan harapan suau hari nanti akan ada orang di depannya, tapi ini cukup berdampak pada kejiwaannya. Ada bukti bahwa dia stress dan berteriak dan menjerit dan melemparkan peralatan make-up ke lantai. Kebanyakan member lain juga tidak bahagia, hampir semuanya memikirkan saat dimana mereka bisa berhenti melakukan hal ini (tampil)
Setiap hari akan ada
setidaknya 1 member yang akan menangis di ruang ganti dan menolak untuk naik ke
panggung. Kabarnya Akimoro Yasushi sendiri harus pergi ke theater setiap hari
untuk menyemangati member-member untuk terus tampil dan memaksa mereka untuk
percaya padanya lebih lama lagi. Untungnya sebuah kabar baik datang tak lama
kemudian. Untuk pertama kalinya, pada tanggal 4 Februari 2006, 3 bulan setelah
performance pertama mereka, tiket theater habis terjual
Kira-kira 2 minggu kemudian, mereka mengumumkan bahwa aka nada audisi kedua. Ini adalah berita mengagetkan bagi para member original karena mereka melihat ini sebagai tanda bahwa mereka dianggap tidak mampu tambil sebagai grup yang baik. Tapi menurut Akimoto Yasushi di sebuah program TV entah kapan, audisi ini dimaksudkan untuk menambah jumlah member sehingga mereka bisa tampil setiap hari. Lagipula, memaksa sekelompok gadis remaja untuk tampil setiap hari dan dua kali di akhir minggu akan memaksa batasan fisik dan mental member-member
Di antara periode audisi kedua, yang sekarang dikenal sebagai Ratu Iklan Shinoda Mariko yang keluar dai audisi pertama diperbolehkan untuk bergabung dengan AKB8 dengan bantuan para fans. Mariko selama itu bekerja di café di depan theater sebagai seorang pelayan. Dia mendapat popularitas dari fans-fans yang datang ke café, dan karena bantuan fans ini juga dia dikenal Akimoto Yashushi. Faktanya, Akimoto Yasushi mungkin tidak tertarik para Shinoda Mariko karena dia datang audisi dan gagal pada suatu wawancara dengan Shinoda Mariko. Suatu hari, ketika Mariko sedang bekerja di café seperti biasa, Akimoto Yashushi tiba-tiba datang dan berbicara dengannya: “Apakah kau Shinoda Mariko? Jika kau bisa menghafal 12 lagu dalam waktu 4 hari aku akan memperbolehkanmu bergabung dengan AKB48”, dengan kemampuan dan tekad yang luar biasa, Mariko mampu menghafal kedua belas lagu dan bergabung dengan AKB. Menjadikan dia satu-satunya member 1.5 gen
AKB48 juga merilis
single pertama mereka, “Sakura no Hanabiratachi” yang merupakan salah satu lagu
yang dittampilkan di theater saat itu. Ada yang bilang bahwa Akimoto Yasushi
sendiri yang menanyakan pendapat para fans untuk memilih sebuah lagu dari set
list untuk debut single AKB. Single ini masuk ke top 10 mingguan Oricon dan
terjual 22 ribu kopi yang sangat jarang untuk sebuah grup musik berlabel indie
Sekitar 11.000
pendaftar dari seluruh dunia mendaftar untuk audisi kedua yang diadakan melalui
video telepon. 19 gadis remaja lolos audisi dan mereka dibentuk menjadi grup
lain, yang nantinya dinamai Team K, dengan original member sebagai Team A. Team
K memulai debut performance mereka pada tanggal 1 April 2006 dengan theater
yang penuh, tetapi performance mereka setelah itu tidak menarik penonton
sebanak hari pertama. Alasan utamanya adalah karena kebanyakan fans masih royal
kepada member-member original dan mereka tidak tertarik pada member-member
baru. Kekecewaan dan perasaaan terhina lah yang memacu member Team K, sampai
hari ini, Team K masih dibanding-bandingkan dengan Team
Setelah 19 member
baru bergabung dengan AKB48, ditambah dengan ke-19 orginal member (sisanya
mengundurkan diri/dipecat), jumlah personil AKB menjadi 38 orang, sebuah jumlah
yang tidak pernah didengar di industri musik. Komplain dari fans-fans mengenai
kesulitan mengenali member-membe rmuncul. Untuk solusinya, Akimoto Yashushi
memutuskan bahwa diperlukan seseorang yang mewakili seluruh grup – Ace dari
AKB48, dan yang dipilih, sekarang dikenal oleh orang-orang di seluruh dunia,
adalah Atsuko Maeda.
Lalu proyek untuk melatih Maeda Atsuko menjadi seorang bintang dimulai. Sebelum recording untuk setlist untuk stage baru, Maeda Atsuko diberi sebuah solo song. Orang pertama di grup yang diberi perhatian spesial. Ketika ia melihat liriknya, ia kebingungan. Acchan (nickname Atsuko Maeda) tidak percaya pada kemampuan menyanyi dan kemampuan menarinya sama sekali, ini semua nampak tiba-tiba. Acchan lalu berbicara di sebuah wawancara bahwa dia menolak untuk menampilkan dirinya saat itu. Doa menangis di studio dan menolak untuk memulai rekaman. Para Manajer dan staff jadi panik dan ketika Akimoto Yasushi alias Aki-p datang setelah mendengar situasinya, dia dilarang masuk karena para manajer takut bahwa kehadiran Aki-p malah membuat segalanya lebih buruk
Secara umum dan secara logika, seseorang yang mendaftar audisi sebuah menjadi member sebuah idol group seharusnya bahagia ketika ia mendapat perhatian. Tapi di situasi Atsuko Maeda, benar-benar kebalikannya. Acchan juga mengatakan pada sebuah wawancara bahwa dia tahu dan merasa ada lebih banyak member yang lebih baik darinya, dan dia bukanlah yang terbaik tetapi dia dipilih oleh tim manajemen. Dia merasa bersalah pada member lainnya. Di sisi lainnya, member-membe ryang dipilih sebagai back dancer untuk solo Atsuko Maeda juga tidak bisa menerima keputusan ini. Mereka tahu ini bukan salah Acchan karena mereka menjadi back dancer, tapi mereka tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka.
Setelah Maeda Atsuko
menjadi center AKB, AKB48 akhirnya merilis major debut mereka. Debut single
mereka “Aitakatta” yang tidak dikenal saat itu, nantinya akan menjadi terkenal
di seluruh Jepang dan diketahui semua fans J-pop. Setelah mereka merilis major
debut mereka akhirnya mulai dikenal orang-orang
Kesempatan Ada di
Tempat yang Tidak Kau Duga
Sayangnya ini
memiliki dampak yang tidak terduga pada kehidupan sekolah mereka. Image
Akihabara saat itu masih “gelap” dan “tidak biasa”, fakta bahwa AKB memiliki
nama Akihabara (AN: AKB artinya Akihabara48) pada nama mereka secara instan
membuat orang-orang merendahkan mereka. Itano Tomomi alias Tomochin, salah satu
seorang member original, menceritakan pengalamannya yang pernah terjadi waktu
dia masih di sekolah. Tomochin menyapa seorang temannya pada suatu pagi, tapi
temannya hanya melihat ke belakang dan memeberinya tatapan yang dingin.
Tomochin lalu bertanya kenapa mereka mengacuhkannya, teman masa kecilnya ini
bilang dia merendahkan Tomochin karena dia bergabung dengan AKB48. Semenjak
hari itu, mereka tidak pernah berbicara lagi. Ini tentu saja berakibat besar
pada perasaannya
Disamping “Skirt,
Hirari”, single kedua mereka, mereka tidak pernah dipanggil ke program TV.
Tidak puas, para staff membawa member-member dan pergi ke setiap kantor saluran
TV untuk mempromosikan mereka. Dengan kepercayaan bahwa semua orang hanya perlu
melihat sekali untuk melihat seberapa tingginya tingkat penampilan mereka,
mereka bahkan ditolak untuk memasuki kantor saluran TV karena mereka masih tidak
di kenal saat itu. Kojima Haruna alias Nyan-nyan alias Harunyan, salah seorang
orginal member yang masih aktif hingga kini, mengatakan bahwa para staff
berkata pada para member untuk tidak khawatir, bahwa lagu selanjutnya akan
menjadi lagu hit, tapi tentu saja hal ini tidak pernah terjadi. Disamping
memiliki kepercayaan bahwa semua orang yang melihat performance mereka akan
menyadari bahwa mereka mampu perform dengan luar biasa, hari-hari dimana AKB48
tidak dapat menjual CD terus berlanjut.
Disaat inilah
Tomochin kembali stress dan melemparkan barang kesana kemari dan
berteriak-teriak di ruang ganti. Hal ini merupakan bukti bahwa mental dan
fisiknya telah mencapai batasnya, ini juga menyatakan bahwa kondisi ini sangat
sulit untuk seorang anak berumur 14 tahun. Tomochin berbicara pada Aki-p
beberapa kali dan menyatakan bahwa dia ingin keluar dari AKB, tapi Aki-p terus
memintanya untuk menunggu sebentar lagi. Tomochin lalu mengatakan pada sebuah
wawancara bahwa dia tidak tahu seberapa lama harus menunggu, atau seberapa lama
dia mampu menunggu, tapi dia memutuskan untuk mempercayai Aki-p dan menunggu
sebentar lagi untuk perubahan situasi
Saat itu, ketika
keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, kesempatan untuk membalikkan keadaan
muncul. Desember 2007, 2 tahun setelah debut mereka, ketika hari dimana mereka
tidak laku terus berjalan, sebuah berita menyenangkan datang. Mereka diundang
oleh NHK untuk tampil di konser Kouhaku. Ini adalah sebuah event besar dan
bergengsi yang mengundang musisi-musisi top Jepang untuk tampil di akhir tahun
untuk merayakan tahun baru. Tapi kenapa AKB48 dipanggil meski mereka tidak laku
saat itu? Mereka dipilih untuk mewakili Akihabara boom, atau dalam kata lain
kultur Otaku. Sebagai tambahan, mereka tidak muncul sebagai grup musik individual
melainkan performance bersama musisi lainnya dari Akihabara yang populer saat
itu. Hasilnya, jika seorang musisi saat itu tampil selama 3 menit untuk
performance merka, AKB hanya diberi waktu 1 menit 35 detik. Meskipun ini nampak
sebagai performance yang menyedihkan, performance mereka yang singkat ini
disiarkan ke seluruh Jepang dan banyak member saat ini yang tahu AKB48 pertama
kali dari performance di sini.
Waktu berlalu dan
2008 tiba, sudah 3 tahun semenjak AKB dibentuk. Ada banyak tekanan dalam grup
bahwa jika mereka tidak bubar-bubar tapi tidak membuat AKB menjadi dikenal,
semua akan berakhir. Salah satu event yang menandai tekanan ini adalah kontrak
dengan label rekaman saat itu tidak dipebarui. Sementara mereka tidak merelease
single baru, mereka masih tampil di theater, disaat inilah banyak orang yang
sekarang berhubungan erat dengan mereka mengenal mereka
Banyak orang yang pada waktu itu melihat AKB48 sebagai grup musik yang tak memiliki masa depan, dan rumor-rumor seperti AKB48 akan dibubarkan beredar diantara member-member. Di sebuah konser pada musim gugur 2008, 5 member termasuk salah satu member yang populer saat itu mengumumkan bahwa mereka akan graduate (mengundurkan diri) dari AKB48. Pada waktu itu, saat logical dan sebuah keputusan yang benar. Karena pada saat itu AKB48 nampak tidak akan maju dan terkenal
Setelah tahun yang
sepi lewat, 2009, 4 tahun setelah pembentukan orginal pertama. Tahun ini, Maeda
Atsuko, Takahashi Minami alias Takamina, Itano Tomomi, dan beberapa original member
dan member utama beranjak 18 tahun, lulus dari sekolah. Karena AKB48 selalu
mengenakan seragam sekolah sebagai tema utama mereka, jika mereka tidak
menemukan cara untuk membuat nama mereka jadi dikenal dalam proses transisi ke
stage selanjutnya akan menjadi sulit. Tetapi, keempatan datang di saat yang
tidak terduga
Setelah aktif selama 4 tahun, salah satu complain yang paling ramai diantara para fans adalah bahwa Aki-p tidak benar-benar mengerti member-member. Kebanyak complain ditujukan pada member-member yang seharusnya menyanyikan sebuah single dibanding mereka yang dipilih oleh produser dan director. Inilah ketika Aki- mendapat ide, “Kenapa kita tidak biarkan fans saja yang memilih?”. Untuk pertama kalinya di industri musik, sebuah event yang tidak pernah ada sebelumnya digelar pada tanggal 8 Juli 2009. Diberi nama Senbatsu Election, dimana fans mengirimkan voting para member favorit mereka yang akan menyanyikan single selanjutnya. Meskipun hanya ada 54 ribu vote saat itu, ini meninggalkan image di public bahwa AKB = Senbatsu Election
Member-member lalu
menargetkan partisipasi mereka yang kedua di konser Kouhaku. Kali ini mereka
ingin tampil di stage sebagai AKB48, mereka ingin tampil individu, yang
menandakan bahwa mereka telah bertumbuh dari underground idol menjadi sebuah
Idol Group yang sebenarnya. Melihat ini, Aki-p memutuskan untuk menggubah
sebuah lagu berdasarkan ini
In front of your
eyes, a large river flows through.
It’s a wide and large
river.
Even if it’s dark,
even if it’s deep,
Even if its current
is fast, don’t be afraid.
No matter how far
apart, there’ll definitely be a shore at the opposite side.
Hold on to your
dreams, until the day when it is realised comes.
Di depan matamu,
Sebuah sungai yang
besar mengalir.
Sebuah sungai yang
besar dan dalam.
Meskipun gelap,
meskipun dalam,
Meskipun arusnya
cepat, janganlah takut.
Tak perduli seberapa
jauh kau terpisah, pasti akan ada tepi disisi lainnya.
Peganglah mimpimu,
sampai hari mimpimu terwujud tiba.
“Seberangi
sungainya dan raihlah mimpimu yang ada di sisi yang lain!!” adalah pesan yang
dikirimkan Aki-p kepada para member. Ini adalah sebuah lagu yang berbeda dengan
lagu-lagu yang AKB telah nyanyikan, yang kebanyakan adalah lagu romantic.
Dengan lagu ini, pada Oktobr 2009, AKB48 mendapat peringkat no1 di Oricon
chart.
Ketika sebuah event recording terbuka untuk sebuah program radio pada tanggal 23 November 2009, ketika member-member AKB berbicara dengan producer AKB48 Akimoto Yasushi, ketika sebuah berita mengejutkan muncul. Mereka diundang ke konser Kouhaku yang ke 60. Setelah berjuang dan direndahkan selama 4 tahun, mereka akhirnya dapat perform di konser Kouhaku dengan nama mereka sendiri
Dan setelah 7 tahun, mereka ‘berjalan sejauh’ 1830 meter dari theater kecil mereka di Akihabara dan tampil di Tokyo Dome selama 3 hari! :D (FYI, Tokyo Dome adalah salah satu tempat konser paling besar di Jepang. Semua impian musisi adalah untuk tampil di sini. Seperti yang kita tahu, JKT48 ikut tampil di sini selama 3 hari dengan membawakan lagu ‘Baby! Baby! Baby!’ versi bahasa Indonesia.