Yoow… kembali lagi.
Mau berbagi uneg-uneg. Jangan
serius-serius ini hanya keluhan makhluk labil yang lagi sensitif. Jadi begini
ceritanya, memang benar orang orang punya cerita masing-masing yang gak akan sama
dengan orang lain. Dan itulah yang membentuk manusia sebagai makhluk yang unik.
Tapi ada banyak makhluk-makhluk kampret yang merasa pojokan dunia jauh lebih
luas dari orang lain dan merasa bisa menilai orang lain dengan standar mereka
yang amat sangat rendah.
Jika saja tingkat intelejensia
mereka lebih tinggi mungkin akan lebih asik aja berdialektika karena mereka
tidak akan semudah itu mengeluarkan pendapat dan menerima begitu saja saat
pendapat mereka disanggah. Contohnya, saat si makhluk kampret ini dengan jumawa
menilai orang lain dan dikarenakan tingkt intelenjensia mereka yang begitu
cetek mereka gak akan nyampe buat mikir jika konsekuensi saat mereka
mengemukakan pendapat tentu akan ada pihak yang lain yang tidak setuju, tapi macam
masa bodoh aja gitu, dan saat logika dan analogi pemikiran mereka dipertanyakan
lagi ke mereka ada jawaban pamungkas gitu yang bisa bikin orang sabar bisa jadi
murka yaitu
“Apaan sih loe?”
Dan apakah aku harus menurunkan
levelku hanya untuk menanggapai mereka? Kata orang mah ya keuleus. Dan berakhir
ngedumel sendiri. Disini. Sendiri.